Alternatif Sistem Pertanian pada Agroecology
Dalam konteks agroecology yang mengacu kepada keberlanjutan (sustainable) pertanian yang ramah lingkungan. Pertanian tradisional adalah salah satu bagian dari pendekatan agroecology. Selain itu ada beberapa alternatif sistem produksi yang dapat di terapkan dalam hal ini. Ada sistem polikultur dengan intercropping , agroforestry, cover crop, living mulches, minimum tillage system.
Selama beberapa dekade, ilmu pertanian telah menjadi perhatian penting, tidak hanya untuk meningkatkan produksi tanam, tetapi juga penggunaan energi yang efisien dan sumberdaya yang tidak terbarukan. Ada beberapa pendekatan dalam teknologi pertanian yang menjanjikan, meskipun bernilai, tetapi hanya berdasarkan pada satu jenis produk tanaman dan tidak mempertimbangkan aspek ekosistem. Tentunya hal tersebut berdampak tidak bagus untuk masa yang akan datang.
Ada beberapa pendekatan teknologi pertanian untuk melakukan pengurangan input energi dalam sistem produksi pangan. Bisa melalui peningkatan efesiensi proses fotosistesis dengan penggunaan mulsa plastik, yang dapat memantulkan cahaya ke bagian bawah daun. Modifikasi lingkungan, dengan menggunakan penahan angin. Manajemen tanah, dengan cara menyeleksi varietas-varietas yang kebal ataupun kuat dan memiliki gen yang toleran terhadap defisiensi serta keracunan. Mengurangi dan meminimalisir pengolahan tanah, penggunaan kotoran ternak, kompos, pupuk hijau, tanaman penutup hingga penggunaan sumber pupuk primer seperti batuan alam fosfat. Manajemen irigasi dengan irigasi tetesnya serta pengaplikasian keperluan air berdasarkan kapasitas air tanah. Manajemen hama serangga, tindakan pencegahan dengan varietas-varietas yang kebal, memanipulasi tanggal tanam pada tanaman, pengolahan tanah dan jarak antar baris, rotasi tanam, penggunaan atraktan dengan ferromon dan keberagaman jenis tanaman. Manajemen penyakit dengan varietas yang kebal, rotasi tanaman, penanaman lebih dari satu jenis serta mengurangi pengolahan tanaman. Manajemen gulma dengan merancang tanaman campuran yang kompetitif, untuk menghilangkan mulsa dengan cepat bisa dengan menanam bibit yang sudah kuat lalu gunakan tanaman penutup, jarak antarbaris yang sempit serta tetap gunakan rotasi tanaman.
Selama beberapa dekade, ilmu pertanian telah menjadi perhatian penting, tidak hanya untuk meningkatkan produksi tanam, tetapi juga penggunaan energi yang efisien dan sumberdaya yang tidak terbarukan. Ada beberapa pendekatan dalam teknologi pertanian yang menjanjikan, meskipun bernilai, tetapi hanya berdasarkan pada satu jenis produk tanaman dan tidak mempertimbangkan aspek ekosistem. Tentunya hal tersebut berdampak tidak bagus untuk masa yang akan datang.
Ada beberapa pendekatan teknologi pertanian untuk melakukan pengurangan input energi dalam sistem produksi pangan. Bisa melalui peningkatan efesiensi proses fotosistesis dengan penggunaan mulsa plastik, yang dapat memantulkan cahaya ke bagian bawah daun. Modifikasi lingkungan, dengan menggunakan penahan angin. Manajemen tanah, dengan cara menyeleksi varietas-varietas yang kebal ataupun kuat dan memiliki gen yang toleran terhadap defisiensi serta keracunan. Mengurangi dan meminimalisir pengolahan tanah, penggunaan kotoran ternak, kompos, pupuk hijau, tanaman penutup hingga penggunaan sumber pupuk primer seperti batuan alam fosfat. Manajemen irigasi dengan irigasi tetesnya serta pengaplikasian keperluan air berdasarkan kapasitas air tanah. Manajemen hama serangga, tindakan pencegahan dengan varietas-varietas yang kebal, memanipulasi tanggal tanam pada tanaman, pengolahan tanah dan jarak antar baris, rotasi tanam, penggunaan atraktan dengan ferromon dan keberagaman jenis tanaman. Manajemen penyakit dengan varietas yang kebal, rotasi tanaman, penanaman lebih dari satu jenis serta mengurangi pengolahan tanaman. Manajemen gulma dengan merancang tanaman campuran yang kompetitif, untuk menghilangkan mulsa dengan cepat bisa dengan menanam bibit yang sudah kuat lalu gunakan tanaman penutup, jarak antarbaris yang sempit serta tetap gunakan rotasi tanaman.
Miguel A. Alfieri
Agroecology
The Scientific Basis of Alternative Agriculture
Berkeley, California 1983
Division of Biological Control, University of California, Berkeley
Apri
Agroecology
The Scientific Basis of Alternative Agriculture
Berkeley, California 1983
Division of Biological Control, University of California, Berkeley
Comments
Post a Comment